Kasus Covid-19 yang terus meningkat membuat para tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan kewalahan. Akibatnya, rumah sakit rujukan Covid-19 hanya difokuskan pada pasien yang bergejala sedang hingga berat dan pasien yang tidak bergejala maupun gejala ringan dianjurkan untuk menjalani isolasi mandiri di rumah atau di pusat isolasi. Namun sayangnya tak semua pasien tanpa gejala atau gejala ringan mendapatkan edukasi yang baik mengenai tips menjalani isolasi mandiri.

Merawat diri sendiri saat solasi mandiri

Saat menjalani isolasi mandiri di rumah, yang pertama kali harus Anda lakukan adalah tetap bersikap tenang. Wajar jika Anda panik dan khawatir, namun sebaiknya Anda tetap harus berpikiran positif agar bisa memusatkan perhatian pada proses penyembuhan diri. Beberapa pasien gejala ringan umumnya membaik setelah beberapa minggu. Dengan menjaga pola makan dan perawatan yang tepat, Anda pun akan lekas pulih dari infeksi Covid-19.

Bagi Anda yang menjalani isolasi mandiri di rumah, berikut ini beberapa tips merawat diri sendiri dilansir dari NHS:

1. Merawat diri ketika demam

Demam adalah tanda terjadinya infeksi atau peradangan dalam tubuh kita. Demam juga merupakan salah satu gejala Covid-19 yang paling umum. Demam ditandai dengan peningkatan suhu di atas 37.5 derajat celcius. Untuk meredakan demam, Anda bisa mengobatinya dengan paracetamol atau ibuprofen dengan dosis sesuai anjuran. Perbanyak istirahat dan minum banyak air putih untuk mencegah dehidrasi.

2. Mengatasi batuk

Selain demam, gejala umum Covid-19 lainnya adalah batuk. Batuk sebenarnya adalah mekanisme alami tubuh untuk mengeluarkan dahak, debu atau sumber iritasi lain yang ada di dalam saluran pernapasan. Untuk mengatasi batuk, Anda bisa mengobatinya dengan obat-obatan yang disarankan dokter atau menggunakan obat tradisional seperti madu.

Dilansir dari Healthline, ketika batuk Anda dianjurkan untuk memperbanyak minuman hangat dan tidur dalam posisi yang nyaman untuk menghindari sesak dan batuk di tengah malam. Anda bisa tidur dengan mengganjal bantal sehingga posisi dada lebih tinggi dari badan.

3. Mengatasi sesak napas

Virus Covid-19 yang menyerang saluran pernapasan membuat pasien mengalami sesak napas. Jika Anda mulai merasakan sesak napas, coba untuk membuka jendela rumah atau ke ruangan yang memiliki ventilasi udara lebih baik. Selain itu, Anda juga bisa mencoba latihan pernapasan seperti bernapas melalui hidung dan mengeluarkannya di mulut secara perlahan seperti Anda meniup lilin. Usahakan untuk berada dalam posisi duduk tegak tidak membungkuk dan bahu santai. Posisi duduk yang baik juga dapat membantu Anda bernapas dengan lebih baik. Apabila sesak napas tidak berkurang, Anda juga bisa mencoba teknik proning.

4. Periksa saturasi oksigen

Saat isolasi di rumah, pastikan Anda selalu menyediakan oksimeter untuk mengukur kadar oksigen dalam darah. Saturasi oksigen yang terus menurun bisa menjadi tanda bahwa Anda mengalami perburukan. Ketika saturasi oksigen tidak menunjukkan tanda peningkatan, maka Anda perlu segera menghubungi dokter atau layanan telemedicine.

Saat menjalani isolasi mandiri di rumah, Anda perlu cermat mengamati gejala yang Anda rasakan. Selalu simpan kontak orang terdekat, dokter, dan layanan rumah sakit yang bisa dihubungi sewaktu-waktu untuk menangani kondisi darurat. Semakin cepat Anda menyadari perburukan dan melaporkannya pada dokter atau layanan telemedicine, akan semakin cepat mendapat penanganan dan mencegah kondisi semakin parah.

Writer: Ratih

Edited By: dr. Ayu Munawaroh

Last Updated: 18-Ags-2021

Sumber:

1. NHS. Self-isolation and treating symptoms of coronavirus (COVID-19). Available from: https://www.nhs.uk/conditions/coronavirus-covid-19/self-isolation-and-treatment/.
2. NHS. When to self isolate and what to do. Available from: https://www.nhs.uk/conditions/coronavirus-covid-19/self-isolation-and-treatment/when-to-self-isolate-and-what-to-do/.
3. CSC. Quarantine and Isolation. Available from: https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/if-you-are-sick/quarantine.html.